Batam, 10 Juni 2012
Minggu, 10 Juni 2012
Benar dan Sabar adalah kunci kebahagiaan sejati
Air tidak akan mengalir bila tidak
digali, Ikan tidak akan sampai ke piring bila tidak di kail, Padi tak
akan menjadi beras bila tidak ada petani...
Semua itu adalah profesi mulia.. lalu kenapa kita mesti malu untuk keluar rumah dan memulainya...?
Ujian dan Pencobaan adalah bagian hidup yang sering aku alami. Pernah aku bertanya, apakah aku memang diciptakan untuk menangis? Pernah juga aku berpikir bahwa sebetulnya SANG PENCIPTA tidak sayang padaku.
Namun, hati ini sering pula berbisik padaku :" DIA sangat sayang padamu, cha." Sekonyong aku percaya dan mendengar suara hati ini, tapi seringkali pula aku menentangnya.
Tetapi entah kekuatan dari mana justru aku selalu memilih diam dan diam jika cemoohan dan fitnah kembali menerpaku, karena aku yakin DIA nggak pernah tidur.
Dan waktupun berganti, airmata ini tetap mengalir. Aku mendapat penghargaan dari orang-orang sebagai orang termiskin didaerah tempatku tinggal. Saat aku belanja diwarung, aku dibentak dan kadang diacuhkan dan tidak dilayani dengan ramah. Apa yang aku lakukan? Aku pulang kerumah tempat aku tinggal berukuran kurang lebih 3x4m saja, aku menangis dan berkata :" TUHAN, tolong kuatkan hatiku. Betapa pedih yang aku rasakan. Beda sekali perlakuan mereka ketika aku masih bermobil dengan saat ini yang kemana-kemana hanya memakai kets putihku." ... dan sepuas hati aku curhat padaNYA.
Masih aku ingat usia 6 bulan - 8 kandunganku, kemana-mana aku berjalan kaki. Kepasar, mengantarkan pesanan mie tek-tek buatanku, dan kemana-mana berjalan kaki. Bahkan pada detik-detik air ketubanku sudah pecahpun aku masih berjalan kaki untuk belanja mengisi warung kecilku. Dibatam ini aku tidak memiliki keluarga, tetapi aku punya tetangga-tetangga yang sangat baik dan begitu peduli padaku. Merekalah yang menguatkan dan menghibur aku selalu.
Masih aku ingat saat proses kelahiran Yesha putriku tercintaku. Tak sepeserpun tabungan aku miliki, tetapi aku harus operasi saat itu. Entah mengapa aku tak gentar, hatiku berkata jika ALLAH mau aku melahirkan anakku, DIA mencukupkan semuanya. Tetapi jika tidak, DIA juga tau yang terbaik.
Dan,,, DIA mencukupkan semuanya. Seseorang yang tidak pernah aku kenal, dia lah yang membayar lunas semua biaya persalinanku.
Ternyata aku belum juga bisa berhenti menangis. Warungku sepi, tidak ada yang mau beli lagi, semua karena gosip : "Chaca makan daging babi dan bukan tidak mungkin masak juga pakai daging babi."
Sambil menatap bayi Yesha, aku berkata :" Nak, sabar ya. ALLAH tidak pernah bobo. DIA yang akan bela kita."
Dan itu terjadi. Aku yang tidak memegang ijazahku, aku yang sedang mendapat gelar "orang termiskin dikapling", tetapi TUHAN mengangkatku. Aku mendapat pekerjaan. Dan luar biasanya, aku mendapatkan pekerjaan lebih dari satu (1). Aku percayakan semuanya kepadaNYA mana yang terbaik untukku.
Dan bukan hanya itu, kebutuhanku akan tempat tinggalpun DIA berikan. Yeshaku pun tumbuh menjadi bayi sehat dan baik, didalam asuhan ibu yang aku percayakan menjaganya saat aku bekerja. Dan aku bahagia atas hari ini. Karena doaku DIA kabulkan.
Kalau aku DIA tolong, aku percaya semua orang yang berserah padaNYA pasti akan ditolong. Hiduplah BENAR dan SABAR, maka kedamaian hati dan ketenangan hidup akan menjadi milik kita. Bonusnya adalah kebahagiaan yang sejati.
Terimakasih TUHANku.
Batam, 10 Juni 2012
Batam, 10 Juni 2012
Diposting oleh Hidupku MilikNYA di 07.03 0 komentar
Jumat, 30 Desember 2011
Dan aku terjaga
Rindu itu dimulai dari sini; detik pertama setelah
sambungan telpon terputus. Asal kau tahu, suaramu yang serak itu seperti
bekas coklat yang menggantung manis di sudut bibir. Ketika kujilat
lagi, sensasi phenylethylamine-nya masih saja merangsang dopamine
menjadi penguasa dalam tubuh. Akibatnya tidak ada rasa lain yang bisa
menangguhkan hadirnya rasa gembira.
Namun malam ini sampailah aku pada sebuah pertanyaan yang
sama seperti sebelum-sebelumnya; “Kenapa harus ada masa yang biasa
dalam sebuah prosesi?”. Seperti ritual yang hambar, seperti kualitas
yang terbelenggu kuantitas, seperti kata yang kubidik menjadi prosa,
seperti mereka yang selalu kuakhiri dengan narasi. Mungkinkah kita
kehilangan kesakralan bahasa yang begitu alami?
But you’re my dearest part of my life. I’m so in love with you.
Ketika tulisan itu kuakhiri, gerimis melumat hawa panas dari
sisi-sisi jalan beraspal. Lalu aku duduk di bawah jendela dengan segelas
Vanilla Latte, menunggu suaramu meramaikan sudut-sudut hati. No messages or anything.
Selamat tidur, semoga lelahmu pergi dengan santun.
Diposting oleh Hidupku MilikNYA di 20.20 0 komentar
HOME
I met someone.
Online.
Sebut saja dia Kelinci. Aku tidak benar-benar mengenalnya dalam
kehidupan nyata, karena kami baru beberapa hari bersama dalam perjumpaan pertama setelah hari Natal yang lalu.Belum terlalu banyak aku ketahui tentang dia, aku hanya tau dia tak kalah tinggi dengan mantanku, berwajah Oriental dan aku menyukai kulitnya yang berwarna pucat seperti kulit orang-orang Jepang . Barangkali belum, karena suatu hari (barangkali) akan
dan benar-benar mengenalnya. Itupun bila alam memberiku kesempatan.Tetapi sejauh ini dia sangat menyenangkan.
Aku ingat pertama kali kami terkoneksi, dia meninggalkan komentar pada puisi saya, “Sudah lama saya tidak melihat gaya majas seperti ini, jadi kangen sekali, dan sangat kreatif. Jadi tertarik banyak belajar di sini”. Setelah itu, entah bagaimana caranya kami bisa berkomunikasi lebih baik dari sebelumnya. Aku lupa. Tiba-tiba saja kami seperti teman yang sudah lama saling kenal. Tak ada hal serius memang. Hal yang benar-benar serius, maksudku. Paling-paling yang kami bicarakan menyangkut apa yang sedang kami kerjakan saat itu. Sisanya, kami gunakan untuk membicarakan landak, kelinci, anjing, kucing, kura-kura, dan hewan lainnya alias percakapan-percakapan amat sangat tidak penting.
Aku ingat pertama kali kami terkoneksi, dia meninggalkan komentar pada puisi saya, “Sudah lama saya tidak melihat gaya majas seperti ini, jadi kangen sekali, dan sangat kreatif. Jadi tertarik banyak belajar di sini”. Setelah itu, entah bagaimana caranya kami bisa berkomunikasi lebih baik dari sebelumnya. Aku lupa. Tiba-tiba saja kami seperti teman yang sudah lama saling kenal. Tak ada hal serius memang. Hal yang benar-benar serius, maksudku. Paling-paling yang kami bicarakan menyangkut apa yang sedang kami kerjakan saat itu. Sisanya, kami gunakan untuk membicarakan landak, kelinci, anjing, kucing, kura-kura, dan hewan lainnya alias percakapan-percakapan amat sangat tidak penting.
Dia seorang dokter, menginjak 32 tahun. Beragama Kristen. Dia menulis
di blog dengan baik. Sangat produktif menulis. Menggunakan Bahasa
Indonesia atau Bahasa Inggris dengan santun. Dan aku pikir, semua orang
akan senang membaca tulisan-tulisannya. Termasuk aku.
Aku membaca tulisannya tiap kali aku online, saking banyaknya tulisan
yang belum aku baca. Tapi, tak apa, bisa aku jadikan menu sarapan, makan siang atau makan malam
jiwa.Hee... Aku susuri semakin jauh tulisan-tulisannya. Aku temukan banyak
momentum. Aku dihadapkan pada realitas-realitas masa lalu juga
kekinian. Dan masuk dalam rumah imajiner yang dia bangun, ibarat menaiki
mesin waktu. Kita akan dibawa kemana saja kita suka. Itulah kenapa aku
suka berlama-lama membaca tulisan-tulisannya. Dia bertutur dengan lugas
dan jujur. Dia mengakui apa saja yang dirasakannya. Dan aku pikir dia
obat terbaik bagi dirinya sendiri.
Kemarin, pagi-pagi aku menangis. Saat itu kami sedang ngobrol via e-mail
seperti biasanya. Aku mendadak memikirkan banyak hal. Aku takut. Ya, Aku takut. Aku takut semua ini berhenti tiba-tiba. Seperti hari-hari
kemarin. Seperti orang-orang kemarin. Seperti mereka yang mengaku
sahabat, teman, saudara, juga kekasih, tetapi menusukku dari belakang dan memfitnahku kemana-mana, bahkan mengkhianatiku. Aku takut, dia tak lagi menyapaku sebelum aku bangun pagi. Aku takut kami tidak bisa bercanda lagi
seperti biasanya.
Dan ditengah-tengah ketakutan aku yang tidak dia ketahui itu, tiba-tiba dia bertanya pada saya “Are you really okay?”.
Ya, aku benar-benar sedang tidak cukup baik. Aku sedang berlinang air
mata. Aku ketakutan. Dan dia satu-satunya orang yang tau sebelum aku
mengatakannya. Tapi, aku tidak menjawab. Sampai akhirnya aku
mengatakan yang sebenarnya meski tidak dengan alasan yang jelas.
Seharian setelah itu, sepanjang hari, kami ngobrol tidak lagi lewat e-mail tetapi lewat sms,
sampai aku tertidur. Dan sampai aku menulis ini. Dia masih menyapa aku sebelum aku bangun pagi. Kami masih bercanda. Dia menelponku.
Dan semuanya baik-baik saja.
Dia.. seperti rumah untuk jiwa.
Diposting oleh Hidupku MilikNYA di 19.58 0 komentar
Sabtu, 05 November 2011
Nggak mau begitu
Aku menyebutnya situasi yang membingungkan. Terkadang mau menghindar tapi gimana? Yang satu perhatian, yang satunya juga dan sementara aku sedang kehilangan yang lain. Maaf aku tidak cinta kau atau dia, aku hanya ingin DIA saja.
Hmmm,, aku tidak mau begini. Harus bisa tegas. Tolak aja dua-duanya dan lupain dulu soal cinta. Sekarang saatnya membenahi diri dan merajut masa depanku dan my baby.
Mampukan aku yeah, TUHAN
Diposting oleh Hidupku MilikNYA di 00.16 1 komentar
Senyum tapi sedih
Sebetulnya aku berat banget untuk melepaskan semua impian kita Toy, tapi aku bisa apa?
Cuma bisa senyum walau sedih.
Diposting oleh Hidupku MilikNYA di 00.01 0 komentar
Rabu, 22 Juni 2011
kenyataannya berat banget
Waktu berjalan terus tak terasa 10 bulan sudah kamu dan aku terpisah
,,,,,,,,,, aku rindu ,,,,, rindu menanti kamu pulang kerja dimalam hari
Membukakan pintu dan membuka kedua sepatu dinasmu
,,,, Hui dan Toyyy,,, saya berharap kalian baik-baik saja
Entahlah.. mungkin saya yang jahat telah menduakan cinta ini
Tetapi itulah yang terjadi,,, sulit ketika saya mesti adil
Saya paksakan untuk adil,,, akhirnya saya sayang pada kalian
,,,,, dan kehilangan kalian juga,,,,,,
Ya ALLAH… apakah ini kebodohan terbesar dalam hidupku???
Mungkin,, mungkin,,, hhhhhh… iya.. iya dan iyaa
Saya bodoh dengan semuanya ini
Tapi saya teringat, teringat akan semuanya
Saya capek menangis TUHAN, saya rindu kebahagiaan,,,, masihkah bisa menjadi milik saya?
Waktunya sudah dekat,,,, dia kan pergi dan menjadi miliknya
Milik dari wanita pilihan mamanya,,, wanita yang pernah begitu saya sayangi
Sebagai seorang adik,,, saya ingin marah namun tak bisa
Saya hanya bisa memendam perasaan ini
Saya sayang dia TUHAN , sayang banget dan sangat,,,
Ingat juga menikmati malam-malam indah duduk diangkringan Mega Legenda atau makan ketoprak Baloi ,,,berdua sama kamu dan kamu sering suapin saya,,,,
Malam ini saya cengeng, cengeng setelah mendengar lagu yang pernah dia nyanyikan secara khusus untuk saya….
Biarin dech, waktunya cengeng biar aja saya cengeng….
Toooyyyy.. jaga diri baik-baik yaaa… jangan sakiti dia seperti kamu menyakiti saya
Saya berusaha untuk ikhlasss…. Semoga saya bisa ,,,,,
Toooyyyy,,, malam ini kamu lagi apa ya??
saya inget banget jam segitu saya sedang menyetir sedan kesayangan saya yang kamu belikan sebagai hadiah kehamilan anak pertama kita,,,,
saya menyusuri jalan panjang tiban sampai sekupang menjemput kamu,,
sampai dirumah kamu langsung bobo tanpa membuka kedua sepatu kamu,,,
saya sayang kamu dan saya membukakan kedua sepatu kamu...
mencium pipi dan kening kamu setelah saya menggantikan pakaian kamu
,,, kamu terpulas.... saya bangga pernah menjadi wanita yang bisa melayani kamu sebagai seorang istri,,, sekalipun hanya sekejap....
Diposting oleh Hidupku MilikNYA di 10.42 0 komentar
Rindu 1/2 mati sama kamu
Katanya mesti jadi orang kuat.. katanya gag boleh cengeng
,,, lantas apa gag boleh nangis waktu sedih???
Mesti jadi orang muna gitu?,,,, iihhh gag saya banget kalo begitu
Mendingan saya ucapkan apa adanya aja
,,,, tadi makan ketoprak didepan pasar perumnas
… batam sangat beku mala mini.. tapi itu mendadak
Ketika saya melihat penampilan Ungu dengan lagu tercipta untukku,,,
,,, asli mengingatkan saya pada seseorang yang pernah mengisi hari-hari saya
Pernah menjadi bagian dari jiwa saya dan saya bahagia jika mengingat masa indah bersamanya
,,,,,,,,,,, sambutan manisnya disebuah radio di batam ketika saya menginjakkan kaki dihari
Pertama kedatangan saya di Batam…
Berbunga-bunga banget,,, bahagia dan agak kegeeran juga waktu itu..
,,,, dan hati saya deg degan lagi tadi,,, terbayang wajah kamu Tooyyy
Seandainya kamu memberikan saya kesempatan untuk jujur
,,, jujur saya masih sayang sama kamu,,, tapi kamu meninggalkan saya, kamu mengusir saya dari hidup kamu
Lalu kamu memilih dia menjadi pendamping kamu,,,, saya sedih
Padahal kamu bilang kamu ingin saya yang akan selalu menemani kamu ,,,
Dan kamu katakan saya tercipta untuk kamu,,,, tapi kamu usir saya dari hidup kamu
Saya sedihhh dan sangat sedihhhh,,,,
Saat ini kekuatan saya menjadi sirna,,,,
,,, Toyyyy,,, saya rindu kamu,,,,,
Diposting oleh Hidupku MilikNYA di 10.18 0 komentar
Ada dipersimpangan jalan
ga tau knapa...
udah beberapa hari ini gw berasa ada di persimpangan jalan...
gw bingung...
mu milih yang mana...
sepertinya ngga ada yang pasti...
yang kiri ato yang kanan...
dan gw ga tau harus nanya siapa??
hati ga yakin...tapi otak berusaha untuk meyakinkan...
logika tar!!!
pikir pake otak jangan pake hati..
bingung...
ya masa depan gw ada di tangan gw sendiri...
gw yang milih gw juga yang merasakan dan menjalaninya...
ke depannya gimana gw juga ga tau...
hanya Tuhan yang tau...
yeah tomorrow is mistery
Diposting oleh Hidupku MilikNYA di 09.58 0 komentar
Kamis, 16 Juni 2011
SELALU TEPAT WAKTU
Hari ini entah ada apa atau Feng shui darinya yang kurang baik. Mulai dari siang aku mengalami beberapa hal yang kurang mengenakan hati. Mulai dari gossip tak sedap sampai mengalami saat-saat yang membuat jantung aku lemah dan rasanya dunia ini mau berakhir.
Seperti biasa setiap sore aku dan adik-adik angkatku berjualan Lumpia Semarang.Namun hari ini kami mengalami musibah yang sama sekali tak pernah kami bayangkan akan kami alami. Gerobak yang kami pakai oleng kekanan ketika akan dikeluarkan untuk ditaruh di depan ruko. Menyedihkan sekali. Mana aku benar-benar sedang tidak memiliki uang yang cukup untuk perbaiki kaca gerobak milik Pakde yang sering kami pinjam untuk berjualan.
Putus asa banget. Gue pasrah sepasrah pasrahnya. Dan pertolongan ALLAH datang tepat pada waktunya. Ada seseorang mengantarkan uang yang akhirnya gue gunain buat bayar biaya perbaikan kaca. Dan alhamdulilah pembeli hari ini pun meningkat dan sangat ramai.
Saya percaya segala sesuatu itu ada alasannya,,,,
Saya percaya ALLAH SWT sudah memberikan rencana hidup yang paling baik untuk saya,,,
yang saya perlukan adalah selalu bersyukur, berdo'a, ikhlas dan menerima semuanya dengan lapang dada,,,
Pikiran apapun yang sedang saya bayangkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan saya, demikian menurut seorang ahli. Apa yang paling saya pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup saya. Pikiran saya akan menjadi sesuatu. Oleh karena itu saya selalu berusaha untuk positive thinking.
Gue nggak mau curiga sama ALLAH, karena dalam setiap kejadian ALLAH selalu ingin dan memberikan yang terbaik buat kita. Alhamdulilah.
Diposting oleh Hidupku MilikNYA di 07.06 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)